Story in Japan : Menyapa Negeri Matahari Terbit


Januari 2018 - “To all passengers, we have arrived in Tokyo. Now, the temperature in Tokyo is about 1 celcius degree” sahut pramugari awak pesawat yang telah memecah keheningan malam itu. Beberapa menit kemudian pesawat sukses mendarat dengan mulus.

Langkah kakinya bergerak cepat tak sabaran, mengingat pertama kalinya mendarat di negeri yang begitu jauh dan asing baginya. Tokyo Internasional Airport malam itu terlihat ramai walaupun pukul telah menunjukkan 11 malam. Hujan pertanyaan dilemparkan oleh petugas imigrasi dan pada akhirnya ia telah resmi menginjakkan kaki di negeri teramat asing ini.

Lampu-lampu iluminasi bercahaya di ranting-ranting kering artifisial menjadi ikon menarik yang tidak terlewat untuk berselfie serta rumah-rumah kayu berjejer rapi menghias keunikan bandara ini. Udara tak terlalu menusuk dingin karena bandara ini tertutupi langit-langit semi kaca yang menghalau hembusan udara musim dingin.

Malam itu menjadi malam pertama, berselimut jaket tebal kemudian berbaring di kursi panjang lalu beristirahat dengan tidak sabar menunggu datangnya pagi hari.

Pukul 6 pagi waktu setempat. Langit masih hitam kelam dengan semburat jingga yang mulai menyapa langit pagi.

“Aku siap menyambut sang matahari terbit” gumannya dalam hati. Ia menyiapkan pakaian berlapis empat serta jaket gunung. Lalu, Ia mengencangkan ikat tali sepatu kemudian berlari menembus lapisan udara dingin di luar.

Sepuluh detik kemudian udara menembus pori-pori kulitnya walaupun telah berlapis quadruple. Selintas ia berpikir bahwa ia ternyata salah kostum, jaket gunung tak mempan menahan angin di musim dingin dan terlebih lagi ia harus bertahan selama 9 hari ke depan. Namun, tak masalah pesona berkas-berkas cahaya matahari di langit timur menghapus segala duka lalu membuat dirinya bangga bahwa ternyata ia bisa sampai di sini.


Perjalanannya masih panjang dan matahari terbit ini bisa menjadi awal cerita yang indah.

Comments

Popular Posts

Sikap Seorang Pemimpin

Ulasan Buku “Master Your Time Master Your Life” : Strategi Jitu Mengatur Waktu

Semangat Kerja Keras