Refleksi
[Bukan Cerpen] Lampu remang-remang merefleksikan bayangan di dinding. Hawa dingin mengelus kulit. Berry melihat dari kejauhan. Badannya merinding. Sesosok terefleksi di dinding. Bayangan itu duduk di kursi dan meja bundar. Seperti menanti sesuatu. Jasad-jasad bergelimbangan di lantai. Suasana semakin mencekam. Ia tak berani mendekati maupun menengok ke belakang. Ia bersembunyi di balik tembok. PRANNGG Tanpa sengaja pot bunga di atas meja tersenggol jatuh. Perasaanya tak karuan. Sesosok bayangan itu seperti menatapnya. Pandangan sesosok itu menuju ke arahnya. “Arghh apa yang harus aku lakukan, tak ada tempat lari lagi,” guman Berry dalam hati. Sesosok bayangan itu berdiri. Ia mengambil serbet, dikibaskannya. Tampak dari refleksi di dinding, sesosok itu mengeluarkan sesuatu. Sebuah pistol. Sesosok itu mengelap pistol dengan serbetnya. Bulu kuduk Berry berdiri, tak tahu apa yang akan terjadi. PRAAANGGG Tembakan pertama dilepaskan, mengenai lampu gantung. R