Posts

Showing posts from June, 2017

Rearrange The Path - Day 30

Image
Setahun ke belakang adalah perjalanan lika-liku yang paling menantang. Mulai dari menerima sebuah amanah cukup berat dalam kepanitiaan yang cukup besar hingga melawan gelombang arus akademik yang kian ganas. But, I just have learned something great. “I realize that doing many things doesn’t mean it’s good. I just need to focus on several things that will bring to my future path.” Setahun kebelakang menjadi bahan evaluasi besar bagi saya. Terlalu banyak yang dilakukan hingga tak punya fokus yang jelas pada jalan yang saya lalui. Akhirnya sebuah tamparan keras menyadarkan saya bahwa jalan yang telah dilalui ternyata bergulir arah. “I think it’s pretty good lesson for me. What I love doesn’t mean good for me, and what I hate doesn’t mean bad for me. Like eagle’s eyes, I need to see far away straight to the future.” And it’s time to rearrange my path.  Satu hal yang perlu disadari. “Do what you love and love what you do but don’t forget to stay on your path.” B

Surat Cinta Kepergianmu - Day 29

Image
Kepadamu yang cepat sekali pergi, Engkau tahu? Malam ini langit sangat indah. Sayup-sayup takbir menggema indah di telinga. Apalagi diwarnai rintikan hujan kecil yang membasahi malam yang syahdu. Namun sayangnya engkau telah pergi malam ini juga. Tak terasa sejak awal kita bertemu. Engkau tiba dengan wajah sebersinar rembulan, sejuk di dalam dan di luar. Tak terasa engkau cepat sekali pergi. Tak sempat aku mengucapkan selamat tinggal yang penuh rindu. Namun saat-saat bersamamu aku pun tersadar. Aku masih jauh dari kepantasan diriku untuk menyambutmu. Aku sadar masih berlumuran dosa dibanding engkau sang cahaya rembulan. Akan tetapi, kehadiranmu membuatku percaya bahwa semuanya masih bisa diubah. Aku yakin semuanya masih belum terlambat asal mau berubah dari sekarang. Terimakasih setulusnya aku sampaikan kepadamu. Sayang sekali kita harus berpisah ya. Semoga tahun depan kita bisa dipertemukan kembali dengan cara yang lebih indah. Salam cinta diriku untuk Bulan R

Seorang Pemimpin - Day 28

Image
Manusia terlahir pada dasarnya adalah seorang pemimpin. Minimal ia menjadi seorang pemimpin untuk dirinya sendiri, mengendalikan nafsu yang tertanam pada diri. Namun tugas seorang manusia tak hanya sampai di situ, berkat akal dan pikiranya ia memiliki tanggungjawab menjadi seorang pemimpin bagi alam sekitarnya. Seorang pemimpin harus cukup dengan dirinya sebelum mencukupkan orang lain. Sifat inilah yang membedakan seorang pemimpin dengan pimpinan. Bila bicara soal pimpinan maka tak jauh dari kekuasaan yaitu orang yang mempunyai hak dalam rangka menguasai sesuatu. Namun bila bicara soal kepemimpinan maka bukan saja membahas soal kekuasaan semata tetapi juga nasib baik sekitarnya. Menjadi pemimpin bukanlah tentang seseorang yang ditumbalkan. Namun menjadi pemimpin adalah kerelaan dirinya mengubah, memperbaiki, serta membimbing ke arah yang lebih baik. Butuh keikhlasan serta kerendah hatian untuk menjadi seorang pemimpin yang berperilaku baik. Bicara soal kepemimpinan juga

Motif Pendidikan - Day 27

Image
Salah satu indikator kemajuan suatu bangsa dapat dilihat melalui sektor pendidikan. Tak hanya dari segi kuantitias yang terdidik namun juga memperhatikan kualitas dari orang-orang yang terdidik. Pada sistem pendidikan saat ini telah dibuat berjenjang mulai dari tingkat dasar, menengah, atas, dan perguruan tinggi. Uniknya fenomena pendidikan saat ini sangatlah beragam. Ada dua pendekatan paradigma yang cocok untuk menilik pendidikan saat ini, yaitu pendekatan utilitarian dan pendekatan transformasi. Pendekatan utilitarian berfokus kemaslahatan terletak pada mayoritas sehingga akan selalu mencari jalan yang banyak orang mengikutinya. Sementara pendekatan transformasi cenderung memandang kearifan lokal menjadi modal utama. Bukan yang menang atau kalah, namun mencari jalan tengah dan solusi di tengah-tengah masyarakat. Kedatangan revolusi industri pada era 1750-1850 masehi telah mengubah secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, teknolog

Pertikaian Langit dan Bumi - Day 26

Image
Gemuruh hebat terdengar dari atas langit sana. Rupanya langit sedang bersenandung tentang kehebatannya. Ia merasa lebih tinggi dari bumi sehingga ialah yang paling layak dipuji. Namun bumi pun tak menggubris si langit, ia tetap dalam kesibukannya melayani makhluk hidup dalam lindungannya. Hingga suatu saat langit merasa tak dipedulikan bumi, ia marah besar. Awan-awan hitam bergulung di langit lalu kian besar dan menutupi permukaan bumi dari cahaya matahari. Kilatan cahaya merona terang hingga ke bumi hingga bumi pun terheran. Lantas bumi menanyai langit tentang apa hal yang dilakukannya. Namun langit tak menggubris ia tetap dengan amarahnya. Tanpa disadari langit, awan bergulung hitam itu membentuk titik-titik kecil air kemudian menggumpal menjadi butiran air. Semula langit hanya ingin menutupi bumi dari sinar matahari. Namun ternyata tetes-tetes air satu per satu mulai jatuh dari atas langit. Hujan lebat mengguyur bumi. Juga angin kencang menggoyangkan ranting-ranting

Menghargai Kegagalan - Day 25

Image
Saya yakin bahwa semua orang pernah mengalami kegagalan. Sedari kecil seorang anak telah diajari kegagalan misalnya dari bagaimana ia harus berusaha untuk merangkak, berdiri, dan berjalan. Semua itu adalah proses belajar. Oleh karena itu, kegagalan tak terlepas dari seluruh rangkaian kehidupan manusia. Lalu, bagaimanakah menyikapi kegagalan. Ia bukanlah sebuah ketakutan dimana memandang masa depan yang tak sesuai harapan. Seperti seorang bayi yang berusa berdiri, kegagalan justru menuntun ke jalan yang lebih baik. Bagi seorang atlit lari, kegagalan justru membuat ia semakin meningatkan batas-batas kemampuannya. Justru kegagalanlah membuat tersadar akan jalan yang lebih baik, cara yang lebih baik dan juga masa depan yang lebih baik. Satu hal yang perlu ditanamkan adalah menghargai kegagalan. Dengan percaya bahwa ia adalah bagian dari hidup yang tak terlepaskan. Ia mengajari indahnya jalan kehidupan. Menghargai kegagalan juga berarti menghargai diri, ia menjadikan diri makin

Cahaya Lentera Peradaban - Day 24

Image
Kala itu langit dirundung kegelapan. Hanya sedikit cahaya gemerlap bintang serta cahaya redup bulan mewarnai kesyahduan.  Angin berhembus kencang membawa udara dingin bersamanya. Kala itu menjadi malam yang panjang. Tak ada aktivitas kehidupan sepanjang malam hingga suatu saat datanglah sang lentera. Penduduk desa terkesima kepada sang lentera. Cahayanya redup namun menghangatkan, berpudar namun menerangi. Ialah sang lentera yang tak berbesar hati. Cahaya yang ia bawa adalah arti luar biasa bagi penduduk desa. Bertahun-tahun terjebak dalam masa yang sulit, musim yang berubah secara acak dengan dingin yang semakin merajalela. Cahaya hangatnya menyadarkan mereka bahwa masih ada harapan.   Sang lentera disambut baik walaupun ia adalah pendatang baru. Jauh-jauh ia berkelana dari negeri seberang menyampaikan misi mulianya. Penduduk desa kian penasaran dengan sang lentera kemudian ia menyampaikan kisahnya kepada mereka. Ialah sang lentera, ia datang dari negeri Bora. Neg

Di Balik Kegagalan Ada Jalan - Day 23

Image
Jika dihitung-hitung bisa jadi kegagalan yang pernah saya alami jauh lebih banyak dibandingkan kesuksesan. Namun kegagalan itu justru menjadi sebuah cerita menarik yang tak terlupakan. Barangkali juga akan menjadi cerita lucu untuk anak cucuku kelak. Sewaktu SD dulu, mendapat nilai enam sepertinya sudah biasa bahkan saya ragu bisa naik kelas namun pada akhirnya di akhir kelulusan saya masuk sepuluh besar lulusan terbaik sekolah. Kemudian ketika SMP, saya mengikuti banyak lomba sekitar sepuluh kali namun semuanya gagal, mendekati berhasil pun tidak. Meskipun pada akhirnya saya bisa menjadi lulusan terbaik sekolah di kala itu. Selanjutnya di masa SMA, saya masih mengalami kegagalan dalam berbagai lomba dan juga sering kali remedi dalam berbagai pelajaran. Namun pada akhirnya, tiga dari tujuh lomba yang saya ikuti berhasil menyabet juara dan juga kesempatan khusus masuk perguruan tinggi favorit lewat jalur undangan. Masa kuliah pun berbagai kegagalan bertubi-tubi saya terima.

Hilang Waktu - Day 22

Image
Jam berdetak setiap waktu. Dalam rotasi yang berlalu. Kini ia terjerembab sepi. Dalam kosong serta sunyi. Satu detik telah terlewati. Ia menatap sendu diri. Satu masa tak terulang. Bejibun arti telah hilang. Sang waktu berkata. Dalam kehampaan menyapa. “Sesalnya adalah sesalku juga, Gunanya aku mengingatkannya.” Seberkas cahaya menembus celah jiwa. Adanya menyadarkan eksistensinya. Terbangun dari tidur panjangnya. Kemudian bergegas menyapa hangat dunia. #RamadhanInspiratif #Challenge #Aksara #Day22 #SajakKabut #DeritaLiburan

Pulang Kampung - Day 21

Image
Alunan decit besi mengiringi perjalanan. Berlalu kota penuh kenangan. Melaju menembus ombak kerinduan. Dalam dada tersemat kecintaan. Kampung nan jauh di sana. Satunya tempat pelipur lara. Semerbak rindu bergelora. Memupuk cerita yang berasa. Satu per satu kota terlalui. Teriring semakin membuncah di hati. Sesampai di stasiun terakhir kali. Bergelut rasa yang tak tertahan diri. Kini tiba di rumah penuh kenangan. Kampung dengan sawah terbentang luas. Hiruk pikuk kental keramahan. Udara segar menyegar setiap napas. Bertemu keluarga puncak perjalanan. Telah lama diri merantau jauh. Tibalah saat melepas kerinduan Dan telah lama rindu dibalut peluh. #RamadhanInspiratif #Challenge #Aksara #Day21 #SajakKabut

Surga Ada di Bahu Kawan Sampingmu - Day 20

Image
Bila saja langit bisa bercerita dan bila saja tanah bisa berbicara. Langit menjadi bukti abadi akan kisah rasa berbaur indah persaudaraan di antara kami. Tanah pun menjadi saksi akan romansa persaudaraan dibalut manisnya iman. Inilah cerita kami dalam satu rumah penuh inpirasi dan pikiran-pikiran besar mewarnai setiap hari. Aku sebut ia sebagai rumah keduaku salah besar bila mencari kenyamanan di sini. Sungguh salah, karena setiap kali pulang bertambah pulalah inpirasi. Inspirasi yang tak boleh dipendam sendiri, mesti disebarluaskan dan menjadi inspirasi bagi orang lain. Untuk itulah tidak pantas bila mencari kenyamanan di rumah keduaku ini, semakin pulang semakin besar tanggung jawab yang dipikul. Kami di sini bukanlah manusia super yang bisa melintasi samudera sekejab mata atau bisa terbang menembus cakrawala. Kami hanyalah sekolompok orang yang rela dan mengikhlaskan diri untuk ditempa. Ngomong-ngomong tentang ditempa, ya kami sering ditempa seperti memb

Tulusnya Hati - Day 19

Image
Anak-anak itu unik. Saya baru menyadarinya meskipun sudah jauh masanya. Mereka mungkin terlihat hiperaktif dan banyak tingkah sehingga terkadang membuat orang dewasa kewalahan dengan perilakunya. Namun jangan sampai menganggap bahwa mereka nakal. Begitulah cara mereka mengekspresikan dirinya. Berbeda dengan kebanyakan orang dewasa, anak-anak cenderung lebih suka bergerak, bermain, berkompetisi dalam tim serta mengerjakan sesuatu secara langsung. Sehingga perlu sekali memahami kebutuhan anak-anak. Serta dalam mendidik anak-anak juga perlu mempertimbangkan kecenderungan mereka misalnya anak-anak lebih mudah diajari dengan praktik langsung, meniru apa yang dikerjakan orang lain. Bila anak-anak suka berulah dan tidak bisa diam sebisa mungkin menghindari hukuman sebab akan berpengaruh pada psikologi ke depan. Pada akhirnya akan merusak perkembangan mental mereka. Cara yang terbaik adalah mencontohkan perbuatan yang benar. Cukup senang saya bertemu dan saling berbagi kepada

Senyum Mereka - Day 18

Image
Terkadang melihat mereka tersenyum sejenak melepaskan hegemoni saat ini. Senyum yang begitu tulus dari hati mereka. Senyum yang merekah di wajahnya terbesit rasa yang benar-benar murni. Senyum mereka yang kini telah mengubah banyak hal. Aku kagum pada mereka dari kejujuran wajahnya. Emosi mereka serta perasaannya tak ayal adalah murni dari yang mereka rasakan. Tak begitu ragu melepas apa yang mereka rasakan. Begitulah anak-anak yang masih kian putih bersih seperti lembaran kertas putih polos yang belum ternodai sekalipun. Aku pun sedih ketika semakin bertambah usia juga semakin tersembunyi rasa yang asli. Bisa jadi yang tergambar di muka tak seperti yang tertanam dalam hati. Namun pada akhirnya rasa itu pun tertumpuk dan mengendap. Lalu menjadi penghambat meluapkan rasa yang lain. Hambar seperti itulah yang terjadi. Mereka pun akhirnya menyadarkan. Senyum berseri merekah dari isi hati yang murni perlahan melunturkan rasa yang mengendap. Mereka mengajariku bahwa mengend

Yuk Nabung Saham - Day 17

Image
Sekitar tiga minggu yang lalu, saya mendapat sebuah inspirasi dan pandangan baru mengenai dunia pasar modal. Dengan demikian saya cukup tahu mengapa pasar modal kian penting hingga disangkut pautkan dengan kondisi suatu perekonomian negara. Untuk itulah saya ingin berbagi sedikit inspirasi yang telah saya dapatkan. Dalam satu dekade terakhir ini performa IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) menempati posisi yang paling tinggi di dunia sebesar 198,35 % melampaui India, China, US dan lain-lain. Tentunya peluang penanaman modal di Indonesia sangat menggiurkan. Namun faktanya hanya sekitar 560 ribu RDI (Rekening Dana Investor) yang tercatat di Indonesia dari 200 juta jiwa rakyat Indonesia. Sehingga tingkat pemegang saham pribumi masih sangat rendah bila dibandingkan dengan Jepang yang mencapai 40 % dari keseluruhan rakyatnya. Namun di sinilah kesempatan rakyat Indonesia untuk mendongkrak perekonomian mereka melalui penanaman saham. Lalu seberapa pentingkah berinvestasi dengan sa

Goes Abroad (Part 3) : Terimakasih Negeri Jiran - Day 16

Image
Pesawat kini telah melandas di negeri yang masih serumpun dengan negeriku. Kami tiba di pusat ibu kota yang cukup sibuk dan padat, Kuala Lumpur. Sekilas mendengar kata Kuala Lumpur terbayang gedung kembar pencakar langit namun tujuan kami bukan untuk itu tapi bolehlah itu salah satunya. Sistem tranportasi di sana cukup mengagumkan. Masyarakat urban lebih menyenangi berpergian dengan transportasi umum seperti LRT serta bis kota. Kalau dibayangkan semuanya tampak nyaman, bersih, dan rapi. Terlebih lagi jalanan yang tampak lenggang tanpa ada kemacetan. Namun yang paling berkesan adalah bisa berinteraksi bersama teman-teman lintas negara seperti Malaysia, Filipina, dan Banglades. Kebetulan kami dipertemukan dalam sebuah acara bersama selama tiga hari. Aku menyadari betul komunikasi kian penting. Cukup susah mengutarakan ide melalui bahasa sekunder masing-masing dari kita. Dan pada akhirnya bahasa isyaratlah yang cukup membantu. Pengalaman berkunjung ke manca negara ben

Goes Abroad (Part 2) : Aku (Lebih) Cinta Negeriku - Day 15

Image
Aku tersadar negeriku menyimpan harta rahasia yang tak banyak dimiliki negeri-negeri lain. Harta yang tak berwujud namun senantiasa mewarnai negeriku. Juga harta yang tak bisa dihitung nilai namun tertanam di dalam hati masyarakat. Harta rahasia itu adalah keramahan. Tak terpungkiri aku memang terpukau dengan kemegahan negeri singa. Kekayaannya tergambar dari kemajuan teknologi, kehebatan transportasi, serta keindahan gedung-gedungnya. Aku pikir orang-orang pencari kemakmuran dalam hidup pasti akan betah disana. Walau negeriku jauh dari kemegahannya namun negeriku punya kekayaan yang tak ia miliki, keramahan. Negeriku kaya akan keramahan. Sapaan hangat menyambut setiap jengkal langkah bertemu saudara satu kesatuan. Tarikan senyuman lembut menghias ketika sesama saudara bertemu dan bersalaman. Ya negeriku tak kalah kaya karena ia punya yang lebih luar biasa. Kekayaan sosial, kekayaan keramahan. Aku lebih cinta negeriku. Kini saatnya meninggalkan negeri singa. Ku titipka

Goes Abroad (Part 1) : Melangkahkan Kaki ke Negeri Singa - Day 14

Image
Januari lalu jejak kaki ini melangkah ke negeri singa seberang. Dua puluh jam pesona indah dan lelah menyelimuti selama perjalanan. Rencana awalnya negeri singa bukanlah tujuan awal kami namun sekali mendayung dua pulau terlampaui. Kami sengaja mengincar tiket penerbangan yang melakukan transit ke negeri singa dulu. Eits lalu kemanakah tujuan kami sebenarnya? Simak di bagian selanjutnya :D Pertama kali tiba di negeri ini, saya cukup terkagum dengan bandara Changi yang disebut-sebut salah satu terbaik di dunia. Bandara ini menyuguhkan pelayanan yang sangat istimewa. Karpet merah dan empuk terbentang di sekujur lantainya juga tempat istirahat yang nyaman serta tentunya internet gratis yang kencang. Bandara Changi merupakan tempat transit dari berbagai negara jadi pantas saja bandara ini sangat mengedepankan aspek pelayanannya. Pagi hari, kami melanjutkan berkeliling kota dengan bermodal peta dan dolar singapura seadanya. Beberapa tempat menjadi tujuan kami yaitu Merlion Par

Ekspresi CInta - Day 13

Image
Aku pikir tak banyak orang yang mau bercerita tentang cinta. Padahal ia menyimpan energi yang luar biasa.  Ekspresi cinta menyimpan rahasia yang tergambar dalam imajinasi di sekitar kita. Ia bagai sang matahari yang menyinari terang di kala siang dan menyinari lembut di kala malam. Sang matahari tak pernah lelah menyinari. Siang menjadi hidup berkat gelora semangat cahayanya. Malam menjadi tenang berkat cahaya lembut dari bulan sebab pantulannya. Namun sang matahari tak pernah berharap apapun, memberi dan terus memberi itulah prinsip yang dia hendaki. Ia juga bagai sang langit yang tinggi dan luas di sana. Namun secara diam-diam sang langit menjadi pelindung bagi bumi dari sinar kosmik serta bahaya lainnya. Tak pernah sekalipun sang langit meninggalkan tempatnya. Ialah sang langit, sang pelindung dalam diamnya. Ia juga diibaratkan sebagai pohon hijau yang besar dan tinggi. Akarnya menjalar serta daunnya yang hijau dan rindang. Setiap napasnya adalah kehidupan bagi makh

Monopoli Kemajuan - Day 12

Image
Monopoli dalam dunia bisnis tak selamanya memiliki sudut pandang negatif. Tantangan di masa depan dihadapkan pada dua paradigma berkemajuan yaitu paradigma horizontal dan vertikal. Kemajuan horizontal layaknya berpindah dari satu ke n, dimana meniru hal-hal yang sudah ada kemudian menambahkan nilai yang berbeda. Sementara itu kemajuan vertikal yakni kemajuan yang berangkat dari awalnya tiada menjadi ada atau dengan kata lain menemukan hal-hal baru. Bila diperhatikan, persaingan bisnis sekarang ini cukup ketat. Sebagai contoh bila memulai sebuah bisnis dengan menjual sabun batangan tentu sudah banyak sekali pesaingnya. Kemudian jika sabun batangan tersebut diberi nilai tambah semisal sabun batangan yang ramah lingkungan tentu juga masih harus bersaing dengan jenis-jenis sabun yang lain. Hal inilah disebut dengan kemajuan horizontal yaitu hanya melakukan penambahan nilai. Namun bila memulai bisnis dari hal-hal yang baru dan jarang ada semisal mobil terbang justru tidak terpe

Euforia - Day 11

Image
Hiruk pikuk keramaian menyesaki setiap ruas jalan. Pinggir jalanan yang sebelumnya lenggang kini disulap menjadi banyak meja berjualan. Hiruk pikuk menjadi semakin ramai ketika langit merona merah kegelapan. Orang-orang berlalu lalang serta kendaraan yang bergerak merambat menyusuri jalanan. Berbondong-bondong dari kaum muda hingga lansia mengantri demi mendapatkan minuman pelepas dahaga. Sayup-sayup takbir terdengar dari kejauhan. Pecah riuh orang-orang berkerumuman lalu menikmati minumannya. Takbir terakhir selesai dikumandangkan, kerumunan orang buyar menuju masjid terdekat. Sesak masjid tak seperti hari biasa. Barisan salat paling belakang pun rapi rapat. Bahkan lorong masjid pun terisi penuh sehingga mengharuskan orang-orang mengantri bergiliran mendirikan salat. Seminggu kemudian... Jalan-jalan masih padat ramai dipenuhi meja-meja berjualan. Lalu lalang orang-orang menyesaki meja-meja itu. Kemudian sayup-sayup takbir pun berkumandang. Berbondong-bondonglah or

Kisah Hati - Day 10

Image
Tak teraba namun terasa. Gumpalan alam manusia yang hanya bisa dirasa. Gumpalan yang mencerminkan engkau siapa dan bagaimana. Jangan jauh-jauh engkau mencari karena ia selalu kau bawa pergi, ia adalah hati. Ia terlahir dari segumpalan kecil yang masih sangat putih. Seputih kau membayangkan seberkas sinar tepat mengenai iris matamu. Putih dan secerah cahaya. Namun dunia adalah cobaan baginya, noda-noda gelap bersiap menyerangnya dari segala penjuru bila tidak hati-hati. Ia yang secerah cahaya pelan-pelan meredup tinggal warna putih sedikit gelap. Ia masih dalam kendali dirinya. Berada di dunia tentu berbeda di alam sana. Ia teringat ketika sang raja semesta berkata lembut kepadanya bahwa dunia hanya persinggahan sementara. Sang raja semesta juga berkata bahwa dunia adalah tempat ia membuktikan kesetiaan dirinya pada sang raja. Sang raja pun juga berjanji akan disediakan tempat yang mulia bagi ia yang mampu menunjukannya. Sang hati semakin merunduk pikuk, menyelami dirin

Bom Waktu - Day 9

Image
Hanya sebuah goresan yang terukir semu pada bayangan putih kelabu. Bayangan tersebut mengakar kuat hingga menyelimuti seluruh waktu. Kau pun terheran bisu memandang angan-angan biru. Hingga kau pun tersadar bahwa waktu dulu kini telah menghadangmu. Namun kau kini hanya seonggok jasad dalam bom waktu. Menunggu menunggu. Lalu bom waktu meledak dan mengambil alih dirimu. Kau hanya menyesali saat itu. Kau menyesali dirimu dengan permainan kala itu. Kau lupa akan akal pikiranmu. Hanya angan-angan yang tersisa darimu. Waktu merebutmu dan juga jasad darimu. #RamadhanInspiratif #Challenge #Aksara #Day9 #SajakKabut

Sang Pembawa Semangat - Day 8

Image
Sang pembawa semangat, begitulah mereka memanggilnya. Kehadirannya dinanti dalam setiap bergulirnya waktu. Fajar itu, ketika langit membuka tirainya ia hadir membawa gelora semangatnya. Ia membukakan pintu-pintu ladang keberkahan bagi yang mencarinya. Namun ada saja mereka yang masih terjebak dalam rayuan nafsunya. Berlarut-larut hingga melewatkan pintu ladang keberkahan. Akan tetapi ada juga yang berlomba-lomba memanen di ladang keberkahan. Mereka rela mengalahkan nafsunya lalu bersiap diri ketika pintu itu akan dibuka. Sang pembawa semangat menyingsing sepanjang hari. Hingga tiba saatnya ketika sang pembawa semangat berdialog dengan senja. Sang pembawa semangat berkata, “Senja merona di langit angkasa, tiba kau datang lagi dan aku pun harus pergi.” Senja membalas sapaanya,”Bergulirnya waktu, tak dapat enyah darimu. Saatnya kau rehat untuk esok yang lebih hebat.”  Sang pembawa semangat kian meredup. Dalam kesedihan, ia harus menyembunyikan dirinya. Kemu