Posts

Showing posts from June, 2016

Kawan atau Lawan - Day 25

Image
Ia bisa menjadi setajam pedang atau sehalus bulu. Sepanas api atau sesejuk udara segar. Senjata paling ampuh namun juga paling rapuh. Bisa jadi menyerang atau malah balik diserang. Bilamana telah terucap takkan bisa kembali. Satu ucap darinya sebuah kota bisa lebur. Satu ucap darinya sebuah negeri bisa makmur. Bagai internet yang merajalela, bisa jadi menguntungkan atau merugikan. Setiap kata yang terucap darinya adalah pertanggungjawaban. Setiap kata yang terucap adalah nikmat dan setiap pemberian nikmat ada pertanggungjawabannya. Ia bisa menjadi kawan ataupun lawan. Lebih berhati-hati sebelum ia terucap. Ketika ia telah terucap tak ada harapan ia akan kembali agar tak disesali. #BerkahRamadhan1437H #Day25 Kamis, 30 Juni 2016

Imaji - Day 24

Image
Gambaran itu kembali muncul, seolah proyektor yang diputar berkali-kali dalam otak. Gambaran itu datang setiap malam menghitam dan kesunyian mulai menyebar. Gambaran tentang seseorang yang selalu tampil dibarisan depan, dibelakangnya orang-orang pembawa panji kebenaran. Seseorang yang selalu tampil gagah di depan. Seorang panglima perang yang ditangannya memperjuangkan kebenaran. Setiap pandangannya membawa harapan akan kebenaran. Di bawah naungan sang pemilik takdir, kemenangan akan berpihak padanya. Seseorang yang tegas namun lembut. Setiap kata yang terucap adalah kebenaran. Setiap perbuatan adalah tauladan. Setiap ketetapan adalah kepastian. Wajahnya memancarkan cahaya rembulan yang lembut dan menyejukkan. Setiap gerak tangan dan kakinya untuk menyeru kebaikan dan menegakkan kebenaran. Tauladan paling hebat sepanjang masa. Gambaran itu kemudian disimpan dalam memori yang terkuat. Berharap menjadi imaji yang tak terlupakan. Berharap imaji itu datang dalam mi

Imago - Day 23

Image
Sore disambut gerimis. Sebuah kepompong merekah, terbangun di dalamnya kupu-kupu yang telah menanti. Ia menyambut gegap gempita sore itu. Bersama sore yang membasahi dedaunan, ia memulai hidupnya yang baru. Dunia yang asing tanpa kenalan. Berterbang gontai hanya bermodal insting. Menyusuri sesemak sambil menguatkan sayap mudanya. Tanpa teman apalagi seorang ibu. Hidup dalam terpaan dan tuntutan perut. Siapa yang bertahan maka jadilah ia sebagai imago. “Biarlah.. biarlah menjadi kisah,” kata imago. “Aku tak butuh pengibaan. Berjalan, maju, tak berhenti adalah jalanku,” ucapnya lagi. “Biarlah ini menjadi kisah atas orang-orang yang sekali menyerah,” sahutnya kemudian. #BerkahRamadhan1437H #Day23 Selasa, 28 Juni 2016

Sepertiga Malam - Day 22

Image
Langit hitam kelam menyisakan berbintik-bintik bintang di langit dan cahaya lembut bulan. Alam beristirahat dalam kesunyian. Angin tertiup lembut, melambaikan daun-daun pepohonan. Makhluk-makhluk hidup tidur dalam ketenangan. Sementara itu malaikat malah sedang sibuk dengan pekerjaannya. Malaikat-malaikat turun dari langit-langit nan tinggi di sepertiga malam terakhir. Mereka membawa serbuk keberkahan. Mereka berpencar segala arah menebarkan serbuk-serbuk keberkahan. Sementara kenikmatan tidur terus melanda, adapun orang-orang yang melawan kantuk agar terbangun di malam terakhir. Beruntunglah bagi orang-orang yang terjaga dari tidurnya kemudian memohon doa kepada Tuhan. Serbuk keberkahan senantiasa berpihak padanya. Ia akan mengikat doanya kemudian meluncur ke atas langit bagai roket membawa astronot. Berkah itu menjadi pijakan untuk mengantarkan doanya. Bila semuanya tertidur lelap. Berkah Tuhan diturunkan bagi siapapun yang selalu mengingat-Nya kapan pun.

Pembuat Roti - Day 21

Image
Si Pembuat Roti masih terkurung di dapur kesayangannya. Tak ada uang bonus bila tak selesai pesanan, begitulah kata si pemilik toko. Namun si Pembuat Roti selalu menikmati pekerjaannya. Berpeluh-peluh keringat tak masalah asal rotinya jadi. Proses kehidupan bagi si pembuat roti bagai membuat roti. Pertama dari membuat adonan basah, engkau harus punya tepung untuk bahan dasar adonan kemudian telur. Setelah itu bahan-bahan pelengkap dan kunci dari adonan seperti gula, margarin, dan garam. Roti yang enak tentunya juga dari adonan yang pas. Si Pembuat Roti mulai berpikir bahwa hidup itu seperti adonan roti. Ketika pertama kali terlahir di dunia seseorang menerima berbagai macam ideologi dan idealisme. Bila seseorang itu mampu mengolah dengan baik dengan beberapa tambahan pengaruh dari luar maka ia akan seperti adonan yang pas menjadi bahan dasar roti. Si Pembuat Roti berpikir lagi adonan yang telah dipanggang kemudian dipercantik dengan beberapa topping. Pemanggang

Kursi Tunggu - Day 20

Image
Panggilan keberangkatan kereta itupun bergema kembali. Satu per satu manusia bangkit dari tempat duduknya kemudian digantikan oleh yang lainya. Begitu saja tanpa akhir. Aku duduk terdiam bersama segolonganku yang lain. Manusia adalah makhluk yang super sibuk, aku tak pernah sepi diduduki oleh manusia. Namun bisa jadi manusia adalah makhluk sok sibuk yang kerjanya hanya menunggu. Tak sedikit aku perhatikan, manusia yang sibuk berlalu-lalang namun tak berarti apa-apa. Entah ia duduk terdiam saja atau sibuk dengan urusan sendiri yang tak penting. Manusia memang unik, super sibuk namun sedikit bermanfaat. Tak bisakah manusia seperti aku. Hanya berdiam diri saja akan tetapi aku membantu manusia untuk istirahat tenang dalam pangkuanku. #Intermeso #BerkahRamadhan1437H #Day20 Sabtu, 25 Juni 2016

Tarian Rumput - Day 19

Image
Rumput bergoyang mengikuti irama angin. Ke depan ke belakang, menegak dan membungkuk. Rumput menyimpan cerita yang unik tentang perjalanan hidupnya. Ia tak pernah bergerak melawan. Rumput adalah pemberi energi kehidupan untuk yang lain. Energi itu terus mengalir dari yang satu ke yang lain. Ia tak masalah bila harus kehilangan raga demi yang lain. Namun dibalik pengorbanannya ia menyimpan berjuta rasa. Di tengah-tengah tarian rumput pada perbukitan yang luas, berkatalah angin, ”Hai rumput, mengapa engkau selalu tampak senang menari-nari walaupun aku selalu mengganggumu?” Rumput tersenyum tipis, ”Ketahuilah wahai angin, hidupku itu singkat tak ada waktu untuk mengeluh. Aku ingin hidupku lebih berarti mengisinya dengan kebahagiaan,” kata rumput tengah menari. #BerkahRamadhan1437H #Day19 Jumat, 24 Juni 2016

Mengukir Mimpi 2026 - Day 18

Image
Mimpi ini aku tuliskan disini agar aku selalu ingat. Tak ada lagi waktu untuk bersantai, di luar sana badai siap menerjang. Setidaknya setelah tertulis mimpi ini akan lebih mudah menempel dalam bayang-bayang ku setiap waktu. Mengukir mimpi seperti merakit perahu. Ia harus kokoh dan kuat agar tak tenggelam dan hanyut di tengah jalan. Perahu saja takkan cukup untuk mencapai tujuan. Ia perlu bahan bakar berupa semangat dan kerja keras untuk menggerakkan perahu tersebut. Bila telah sampai di satu tujuan masih ada tujuan lain yang akan menanti. Teruslah bermimpi. Teruslah mengarungi samudera kehidupan yang luas. Karena engkau takkan tahu ditempat mana engkau akan berhasil atau gagal. Mimpiku untuk sepuluh tahun akan datang tertanggal 23 Juni 2026. Inilah perahu yang akan ku rakit. <<2016-2021>> 1. Lolos pendanaan PKM-KC dan PKM-GT. 2. Finalis PIMNAS 3. Survive selama 22 bulan dan lulus dengan predikat baik di Rumah Kepemimpinan PPSDMS regional Bandun

Kalam Suci - Day 17

Image
Angin berhembus ringan untuk bersujud kepadanya. Bulan bersinar lembut untuk menyambut kedatangannya. Pohon berdiri tegap untuk bersiap akan kedatangannya. Seluruh alam menunduk untuk hormat akan kedatangannya. Ialah AlQuran, turun dari langit yang tinggi. Ia dibawa oleh malaikat suci turun menembus lapisan-lapisan langit. Dibawanya Malaikat kalimat-kalimat suci yang akan menerangi seluruh bumi. Kalimat-kalimat yang menjadi jalan suci untuk menuju kebahagian dan kesenangan yang hakiki. Ialah AlQuran, kalam langsung dari sang pemilik hati, Tuhan semesta alam. Diturunkan untuk hati-hati yang mengaharapkan kebahagian yang sejati. Ialah penunjuk jalan yang lurus dan suci. Jalan yang akan mengantarkan bagi setiap hati menuju nikmat ukhrawi. #BerkahRamadhan1437H #Day17 Rabu, 22 Juni 2016

Konstelasi Manusia - Day 16

Image
Butir pasir putih akan terlihat biasa. Namun jutaan pasir putih akan menciptakan komposisi alam yang indah. Satu bintang bersinar mungkin tak begitu terlihat. Namun ribuan bintang bersinar akan menciptakan rasi bintang yang mengagumkan. Alam telah bercerita tentang sebuah keharmonisan. Bila butir pasir yang di pantai tak hanya berwarna putih namun juga hitam dan merah, tentu komposisi pantai pasir putih takkan tercapai. Bila semua bintang di langit hanya terletak pada satu garis lurus maka takkan tercipta rasi bintang yang mengagumkan. Seorang manusia takkan mampu berdiri sendiri. Namun ribuan atau jutaan manusia yang memiliki rasa yang sama dan berbagai cara berpikir akan menciptakan sebuah peradaban. Manusia layaknya pasir putih, sendiri tak berarti apa-apa namun jutaan pasir akan membentuk sesuatu yang hebat. Manusia juga seperti bintang, satu bintang hanya bersinar sendiri namun ribuan bintang akan saling menyinari dan memberi semangat. #BerkahRamadhan1437H

Buka Puasa Termanis - Day 15

Image
Langit biru perlahan berubah menjadi merah. Wajah mekar tak sabar menunggu buka menghias orang-orang berlalu lalang. Sayup-sayup ayat suci terdengar dari toa masjid yang akan menyambut datangnya magrib. Fin masih berkutat dengan gawainya. Dari pagi hingga menjelang buka rasa was-was selalu menyelimutinya. Optimis namun pasrah, pesimis namun yakin, entah perasaan apa yang cocok ia rasakan. “Biarlah bila memang belum rejeki ya mungkin ada yang lebih baik,”katanya sendiri. Detik-detik Fin berhenti me-refresh halaman karena lelahnya menunggu, sebuah pesan muncul. Jari-jarinya tiba-tiba tremor ketika akan mengeklik sebuah link. Halaman baru pun terbuka. Ia berusaha men-scroll up. Satu persatu ia perhatikan dari kejauhan. Taadaa, namanya pun terpampang sebagai penerima beasiswa asrama. Kebahagian menyeruak bersamaan dengan adzan magrib yang mulai berkumandang. Buka puasa termanis sepanjang hidupnya. Tak terbayang bila ia akan hidup diantara pemimpin-pemimpin

Apapun Jadi Cerita - Day 14

Image
Angin menceritakan kisah perjalanannya. Sinar matahari menceritakan kehidupan di bumi. Air menceritakan petualangannya. Tanah menceritakan kisah hidupnya Setiap apapun punya cerita. Dengarlah cerita angin tentang peradaban di pelosok negeri Lihatlah cerita sinar matahari tentang keindahan isi dunia. Pahamilah cerita air tentang dimana saja ia telah berlabuh. Atau perhatikanlah cerita tanah tentang sejarah kehidupannya. Mereka takkan bercerita kecuali engkau memikirkanya. Bila engkau mau berpikir mereka takkan segan bercerita. Berpikirlah, perhatikan setiap apapun di sekitarmu. Belajarlah pada mereka. Engkau takkan tahu mana dari jutaan cerita mereka yang akan menginpirasimu. Bila engkau mau membuka mata dan melihat sekelilingmu. Dengarlah cerita dari mereka.   #BerkahRamadhan1437H #Day14  Ahad, 19 Juni 2016

Sedikit Cerita MSTEI Movement - Day 13

Image
Muslim STEI Movement adalah sebuah kegiatan yang diinisiasi oleh Muslim STEI ITB 2015. Kegiatannya berupa menghidupkan taman bacaan diiringi penyumbangan buku kemudian mentoring kepada anak-anak. Kegiatan ini telah dilaksanakan sebanyak dua kali dengan satu kali acara pembukaan dilengkapi pesta sains. Selama keberjalanannya MSTEI Movement bertempat di SDN 1 dan 2 Sekeloa. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 14 Februari 2016 untuk acara pertama dengan kegiatan peresmian taman bacaan, penyumbangan buku, mentoring, dan pesta sains. Kegiatan kedua berlangsung pada tanggal 2 April 2016 dengan kegiatan perawatan taman baca, peyumbangan buku, mentoring, dan ngerujak bareng. Beberapa agenda lain diluar dua acara besar tersebut adalah bertukar pikiran dengan guru dan menceritakan progress anak-anak yang dilakukan setiap satu sampai dua minggu sekali. Ide MSTEI Movement sendiri berawal dari buku novel yang saya baca. Sebuah cerita tentang perjuangan seorang pemuda mendirikan tam

Gelora Desa - Day 12

Image
Di balik gunung biru dari kejauhan tersimpan lautan hijau berbukit-bukit. Tanah yang subur, air melimpah, dan udara yang segar. Bila matahari terbit di balik bukit, alam memainkan melodinya. Kicauan burung berirama bergantian. Alunan musik dari angin yang mengelus dedaunan. Serta sambutan hangat dari sang mentari. Desaku adalah panggung teater. Masyarakat desa bersinergi dengan alam menciptakan sebuah cerita indah. Adat dan budaya yang melekat dalam setiap orang. Alam yang mendukung serta masyarakat yang menghargai. Berkatalah tetua desa setiap akan ada pesta desa, ”Alam dan kita bagai sebuah golok. Dengan logamnya adalah alam dan pegangannya adalah kita. Bila kita tak punya pegangan untuk memperlakukan alam maka kita yang akan sakit sendiri. Rawatlah alam sebagaimana golok dirawat maka kebermanfaatan itu akan datang sendiri untuk kita dan alam.” >>bersambung #BerkahRamadhan1437H #Day12 Jumat, 17 Juni 2016

Tape Player - Day 11

Image
>>play… ada yang manis ada yang getir lidah tertekuk oleh pilu menjulur kemudian mencabut dari ubun-ubun >>reset… ilusi adalah sebatas di hati hanya hati-hati yang lemah jalani >>rewind… ada yang manis ada yang getir lidah tertekuk oleh pilu >>pause… berpikir >>play… mengempaskan tubuh ke arah sebaliknya tetap kokoh di tempat naluri jiwa dan hati #BerkahRamadhan1437H #Day11 Kamis, 16 Juni 2016

Bertabayyun - Day 10

Image
Akses informasi di era informasi bagai menciduk air dalam danau yang luas. Kemajuan teknologi menjadikanya bebas diakses oleh siapapun. Semakin banyak air yang tertampung semakin banyak juga yang diperoleh. Danau bagaikan informasi yang tersebar luas kemudian untuk mengaksesnya perlu teknologi. Air danau dapat dimanfaatkan untuk berlangsungnya kehidupan. Namun danau tak sekadar air ada juga kerikil, batuan, dan pengotor. Sekali menciduk bisa jadi tak hanya air yang didapat. Air yang bersih perlu dipisahkan dari pengotornya. Sebuah filter lah yang akan menyaring air menjadi bersih. Akan hal itu perlu sebuah filter informasi dalam diri. Teliti sebelum menyakini kemudian berpikir sebelum bertindak. Kebebasan informasi tak bisa menjamin bahwa semuanya baik dan layak dikonsumsi. Oleh karena itu, setiap pribadi harus memasang filter tersebut. Salah satu bentuk filter tersebut adalah tabayyun, mengklarifikasi sebuah informasi. Bila ada keraguan dalam informasi, cara taba

Tragedi Takut Apa Mati - Day 9

Image
Sepucuk surat itu tergeletak di meja. Melida tak sanggup membacanya lagi. Keningnya dipenuhi keringat-keringat basah. Tubuhnya lemas seketika. Sebelum tubuhnya jatuh ia sempat terduduk di atas kursi. Pikirannya dipenuhi bayang-bayang masa lalu. Melinda menarik napas pelan. Ia mencoba mengingat akan semua hal yang telah ia lakukan. Sepucuk surat itu telah menusuk pikirannya kemudian menyadarkan dirinya. Surat dari pengirim tak bernama untuk Melinda. “ Ketika ruh telah ditarik sampai ubun-ubun. Ketika rantai waktu telah diputus. Ketika kesempatan tak lagi ada. Ketika tak ada tempat lagi untuk bersembunyi. Ketika pena telah dituliskan tak ada lagi tempat berlari. Ketika setiap perbuatan akan diadili. Setiap yang hidup pasti merasakan yang mati. Dimana saja dan kapan saja. takut apa mati takut apa mati takut apa mati takut apa mati t a k u t m a t i t a k u t m a t i t a k u t m a t i t a k u t m a t i m      a     t     i

Shalawat Rindu - Day 8

Image
Bulir-bulir air menerpa kaca. Bulir itu mengumpul kemudian membentuk jalur aliran air. Sementara di sisi balik kaca, udara mengembun di sekitarnya. Hujan rintik-rintik itu mengingatkan akan seseorang. Sosok manusia yang paling dicintai. Hujan adalah rahmat. Ia sebagai wujud rahmat yang disebarkan ke muka bumi. Ia menyejukkan hati, mata, dan jiwa. Ia mengisi kebahagian bagi hati-hati yang mengharap. Hujan pembawa berkah seperti Muhammad sang rahmat bagi seluruh alam. “Siapakah manusia yang paling kamu cintai di dunia ini, Nadira?” tanya Lukman. “InsyaAllah tidak ada yang saya cintai di dunia selain Rasulullah SAW, mas.” balas Nadira agak tersipu. Jawabannya membuat Lukman begitu kagum. Tak banyak orang yang mampu mengungkapkan kalimat itu. “Lalu bagaimana caramu mencintainya padahal engkau tak pernah melihat wajahnya?” tanya Lukman menyelidik. Nadira tertunduk di kursinya. Tangannya yang satu menggenggam tangan yang lain. Tergenggam di atas pangkuannya. “

Bergerak atau Diam - Day 7

Image
Taman Bunga Nusantara. Kamis, 19 Maret 2015 Bumi senatiasa berputar pada porosnya. Perputaran yang membuat pergantian siang malam, efek gravitasi, dan keseimbangan di seluruh alam. Bila bumi diam tentunya tak seperti yang terjadi sekarang. Jika itu terjadi maka gaya gravitasi akan melenyap kemudian terjadi bencana alam di setiap mata memandang. Hujan datang dari air yang mengalami siklus. Air di permukaan bumi yang menguap ke angkasa. Uap air tertiup angin bergerak menjelajah bumi. Uap air mengalami pengembunan kemudian terjadilah hujan. Namun bila air hanya diam, ia akan mengeruh dan kotor. Sejatinya alam diciptakan bergerak beserta perputarannya. Alam selalu bergerak dinamis. Bergerak maka akan selalu baru-membarui berbeda dengan diam yang akan semakin rusak. Air yang mengalir, udara yang berputar, dan kehidupan yang bersiklus.  Begitu pula manusia. #BerkahRamadhan1437H #Day7 Ahad, 12 Juni 2016

Api Adalah Jiwa - Day 6

Image
Lilin itu masih menyala dalam ruang yang gelap. Ia menghangatkan yang dingin, menerangi yang gelap, dan menghidupkan yang mati. Api yang menyala berirama dengan angin yang menghempas. Api itu bergoyang ke kanan, kiri, depan, ataupun belakang. Nyala api yang merah menggelorakan kehangatan. Meredup kemudian mengibar setiap kala. Lilin itu adalah aku. Aku yang berdiri tegak dan tegap seperti lilin. Aku yang hidup namun juga akan mati. Aku yang akan rapuh dan habis dimakan oleh waktu. Api itu adalah jiwaku dan ruangan gelap itu adalah duniaku. Jiwaku dapat menggelora sebagaimana api namun juga dapat meredup. Jiwaku rentan dihempas terombang-ambing oleh angin. Aku hanya cukup menjaga jiwaku agar terus menerangi sekitarku. Namun jiwaku cukup rapuh bila sendiri. Jiwaku yang sendiri akan rentan redup kemudian mati. Jiwa yang mati hanya akan menjadi lilin yang tak berapi. Hidup tapi tak bernyawa. Ada tapi tak ada. Bersama bayang-bayang kedinginan dan kegelapan. Namun

Pertanda Ilmu - Day 5

Image
Mahmud berperawakan sedang. Gamis putih selalu menjadi ciri khasnya. Guratan dahinya begitu jelas terlihat. Ia adalah sang pengembara ilmu. Berbagai kota telah ia singgahi. Badai pasir pun telah biasa ia taklukkan. Tak jarang ia harus berjalan dari satu tempat ke tempat lain selama sebulan penuh. Walaupun ia hanya belajar ilmu dari gurunya selama sehari saja. Namun yang membuat ia semakin merunduk bukanlah ilmu yang secara langsung diajarkan gurunya. Perjalananlah yang membuat ia semakin merunduk akan banyaknya ilmu. Setiap perjalanan ia selalu memperhatikan sekitarnya terutama tentang penciptaan langit dan bumi. Ada banyak tanda-tanda di alam bagi yang mau memikirkannya. Ilmu yang diketahui Mahmud tidak hanya diajarkan melalui guru namun alam bisa mengajarkan pula bila mau memikirkannya. Sebut saja penciptaan langit yang membentang luas. Setiap kala langit melakukan pergantian siang dan malam. Langit siang oleh terik matahari kemudian langit malam oleh gemerlap bin

Semesta Tak Pernah Mengeluh - Day 4

Image
Perasaan itu datang kembali. Berpuluh-puluh lembah telah kami lewati. Angin kering membawa udara panas datang silih berganti. Ia mengelus kemudian membakar secara perlahan kulit kami. Kami berjalan menerobos badai debu yang menerjang setiap saat. Berjalan di atas pasir yang seperti bara api. Pantaskah aku mengeluh. Perjalanan ini pun baru dimulai. Namun seperti terjadi pemoloran waktu yang panjang. Hingga kami berhenti sejenak untuk mengisi kekosongan perut dan ibadah. Di tengah-tengah kerumunan seorang amir berdiri. Matanya terbuka lebar menatap tajam sekelilingnya. Dadanya membusung tegap kemudian mengambil napas. Suaranya lantang memecah alunan kebisingan. “ Wahai saudaraku, ketahuilah perjalanan ini sangat panjang dan melelahkan. Berlarilah bila engkau mampu, Berjalanlah bila engkau tak mampu berlari, Merangkaklah bila engkau tak mampu berdiri, Jangan diam, Ataupun berbalik arah, Karena engkau takkan tahu kapan pertolongan-Nya akan datang.”

Selingkuh Dua Dunia - Day 3

Image
Petugas dengan rompi dan celana hitam itu masih berdiri di belakang pintu. Untuk ketiga kalinya petugas itu telah mengetuk pintu. Miranti semakin was-was. Ia telah menduga bahwa petugas berompi hitam pasti akan datang cepat atau lambat. Ia berjalan perlahan dan mengumpulkan segala keberaniannya untuk menyambutnya. KREEK “Ada apa, Pak?” tanya Miranti polos. Lelaki itu tersenyum tipis, “Maaf Bu, tarif retribusi atas nama Almarhum Bapak Susilo sudah tiga bulan tidak dibayarkan.” “Ohh gitu,” balas Miranti datar. “Lalu bisakah dibayar sekarang, Bu?” tanya petugas itu kembali. “Biarlah saja, saya tidak peduli” Tak ada percakapan selama beberapa detik. Petugas itu tampak keheranan. Dalam catatan petugas itu Almarhum Bapak Susilo adalah suami dari Ibu Miranti.  Petugas itu menarik napas dalam-dalam,”Baiklah Bu. Jika tidak dibayarkan maka makam Almarhum Bapak Susilo akan dipindahkan.” “Silakan saja pak, saya tak peduli,” balas Miranti d

Berkah Masjid - Day 2

Image
Sayup-sayup lantunan ayat suci terdengar dari setiap sudut masjid. Setiap menjelang pagi, siang, dan sore terdengar sayup-sayup diiringi hiruk-pikuk kesunyian. Masjid yang dulunya lenggang kini kian meramai. Bulan Ramadhan ialah sang pesulap hebat. Dalam semalam saja mampu mengubah yang sepi menjadi ramai, yang malas menjadi rajin, dan yang lemah menjadi kuat. Masjidlah salah satunya, begitu Ramadhan tiba masjid seolah menggantikan tempat hiburan. Ia begitu ramai dan dikerumuni orang-orang apalagi saat menjelang berbuka puasa. Ia menjadi primadona di kalangan masyarakat. Perjalanan Ramadhan takkan lengkap bila tidak disertai destinasi ke masjid. Keramaian masjid saat Ramadhan juga merupakan berkah. Bulan Ramadhan menjadi penyemangat untuk saling berbagi terutama dalam masjid. Tak sedikit juga masjid menjadi tempat menimba ilmu. Tak ayal bagi orang-orang yang singgah di masjid tidak sekadar untuk beribadah namun juga mencari ilmu atau pun mencari makanan gratis :P.

Bulan Suci yang Menawan - Day 1

Image
Seberkas cahaya bulan menembus kelabu awan kemudian menyinari permukaan bumi. Pertanda awal pergantian menjadi yang suci. Sebagai awal mula dari segala perubahan. Rendah menjadi mulia, buruk menjadi baik, dan lemah menjadi kuat. Langit-langit terasa semakin mendekat ke bumi. Ia menyimpan jutaan nikmat yang tak terhitung. Ia menebarkan nikmat bagi yang mengharapkannya. Namun hanya manusia-manusia yang yakin akan nikmat-Nya yang mampu mendapatkannya. Jutaan manusia berlomba dalam kesucian. Mereka berlomba mendapatkan cinta Tuhan. Pohon berbuahlah perumpamaannya. Apabila dirawat, diberi pupuk, dan disirami setiap waktu maka tumbuhlah ia dengan segar. Engkau akan mendapat buah yang manis lagi segar dari sana. Sebagaimana cinta Tuhan, bila engkau berusaha mencintai Tuhan maka Ia akan mencintaimu. Ramadhan. Bulan suci yang menawan. Yang ditunggu oleh jutaan kerumunan. Terbanyang selalu angan-angan. Saat inilah yang tepat untuk pengampunan. Juga akan harapan. Berce