Jalan Dakwah Kepeloporan - Day 6


Daun yang jatuh dari pohon akan melayang-layang mengikuti angin sebelum terhempas ke tanah.  Angin membawa perjalanan daun ke tempat yang tak diduga. Namun daun harus berjuang mengikuti angin yang menerpanya. Daun yang jatuh serta angin yang membimbingnya.

“Menantang diri”, itulah yang dilakukan daun. Berani meninggalkan zona nyamannya lalu terbang pergi menuju ke tempat barunya. Ia mesti berjuang hingga tunas baru muncul di sela-sela tepi tubuhnya. Hingga suatu saat daun tumbuh menjadi bibit muda lalu menjadi pohon besar.

Adakalanya manusia terlalu nyaman hingga lupa akan makna dirinya. Nyaman dengan statusnya, hartanya, dunianya hingga lupa menyebar kebaikan dan kebermanfaatan. Namun berjuang adalah pilihan yang tak mudah, mengharuskan dirinya keluar dari kenyamanan. Tentu selalu ada terpaan dan godaan menyelimuti. Tapi tenang, itu hanyalah sebuah proses. Proses yang akan membentuk diri lebih matang.

Daun itu harus berjuang dengan dirinya dulu. Ia mesti beradaptasi dengan nutrisi yang tak lagi disuplai namun ia mesti memproduksinya sendiri. Sebuah daun yang berharap akan menjadi sebuah pohon besar kemudian menaungi kehidupan makhluk lainnya.

Namun perjalanan manusia untuk berjuang menyebar kebaikan tentu tak mudah. Berjuang untuk menyebar kebaikan berati juga berjuang dengan dirinya dulu. Cukup dengan dirinya sebelum mencukupkan orang lain. Berjuang dengan dirinya sebelum berjuang untuk orang lain. Hingga kelak perjuangan telah terpatri dalam hatinya.

Ia adalah sang pelopor yang telah memantaskan dirinya sebelum berjuang untuk menyebar kebaikan. Mencontohkan dirinya terlebih dulu sebelum menginspirasi bagi yang lain. Jalan yang berat dan tak semua orang berani memilih. Jalan Dakwah Kepeloporan menanamkan makna ke dalam diri sebelum menanamkan kepada yang lain.

Seperti Rasulullah SAW, sang suri tauladan bagi seluruh umat manusia yang menunjukkan ke jalan kebaikan. Sang pelopor dengan banyak jalan tak mudah telah beliau lewati. Sang pelopor yang menjadi model hingga kini.

#RamadhanInspiratif
#Challenge
#Aksara
#Day6

Comments

Post a Comment

Popular Posts

Sikap Seorang Pemimpin

Image
“Your attitude determines your latitude” tersebut adalah sebuah kata-kata yang mencerminkan betapa pentingnya sikap seseorang dalam menghadapi segala hal. Sikap juga menggambarkan bagaimana kematangan diri serta jiwa seseorang. Bayangkan saja bila seseorang dicela tanpa ampun maka ada dua pilihan yang ada yakni membalas dengan celaan atau memaafkan. Tentu dengan sikap seseorang yang memaafkan bisa menggambarkan betapa hatinya kokoh dan lembut. Menjadi seorang pemimpin maka yang pertama kali dilakukannya adalah menguasai sikap. Pemimpin bukanlah soal seseorang yang memangku suatu jabatan dan memegang hak kekuasaan. Namun, menjadi seorang pemimpin adalah seseorang yang telah usai dengan urusan-urusan kecilnya kemudian melangkah pasti ke sesuatu yang besar. Inilah sikap seorang pemimpin, tak menjadi sebuah penghalang lagi gangguan-gangguan nafsu yang kecil, akan tetapi ia selalu menatap optimis ke masa depan kemudian membawa perubahan. Pemimpin ia seorang yang terakhir kali
Read more

Ulasan Buku “Master Your Time Master Your Life” : Strategi Jitu Mengatur Waktu

Image
Kualitas hidup utamanya ditentukan oleh kualitas manajemen waktu setiap orang. Kunci manajemen waktu adalah manajemen personal dan manajemen hidup. Manajemen waktu hanya bisa bekerja bila dapat memanajemen diri sendiri. Apabila tidak bisa mengendalikan waktu dengan baik, maka sulit untuk melakukan hal lain. Dalam buku ini, Brian Tracy menyajikan serangkaian pemanfaatan waktu dan prinsip manajemen waktu terbaik yang pernah ditemukan. Teknik dan strategi manajemen waktu yag juga dipraktikan oleh orang-orang paling sukses dan bahagia. Orang-orang sukses dan terkaya di dunia memiliki waktu dua puluh empat jam sama dengan kita. Perbedaan orang-orang sukses dan tidak sukses adalah orang-orang sukses bahkan dengan potensi yang lebih sedikit dan peluang yang lebih kecil kerap kali mencapai jauh lebih banyak pencapaian dibandingkan yang lain karena mereka dapat memanfaatkan waktu dengan lebih baik dan efektif. Cara berpikir kita tentang waktu dan berbagai cara memanfaatkan waktu,
Read more

Semangat Kerja Keras

Image
Ketekunan, Komitmen, Konsistensi Ketekunan, komitmen, konsistensi. Motto yang ku pegang ini menjadi sebuah semangat. Semagat bekerja. Ku tanamkan dalam diriku, mimpi saja tak lah cukup harus ada aksi. Satu hal yang mutlak harus dilakukan adalah kerja keras. Ada cara tersendiri yang aku lakukan agar bisa mencapai kerja keras. Pertama adalah ketekunan, bisa disebut dengan rajin. Rajin bekerja atau rajin belajar. Belajar bukan hanya dari buku tetapi bisa juga dari pengalaman dan kesalahan. Memang bagi beberapa orang akan tampak membosankan tetapi jika kita sungguh telah menanamkan semangat kerja keras ini kebosanan akan larut kemudian. Bagaimana jika susah membuat diri kita rajin? Untuk itulah komitmen ada, sebuah tindakan yang menantang kita untuk tetap tekun. Sebagai contoh; setiap hari saya berkomitmen akan membaca 50 halaman buku apapun alasanya, jika tidak saya akan push up   50 kali. Komitmen akan menjadi sebuah tantangan dalam diri kita agar tetap konsisten. 
Read more